Para pemimpin bisnis memiliki sejumlah alat untuk menilai efektivitas organisasi, tetapi penilaian kebutuhan dan analisis kesenjangan dapat memberikan sejumlah besar masukan pada kinerja saat ini dan tujuan strategis masa depan.
Definisi
Menurut sebuah artikel pada tahun 1996 dalam jurnal Asosiasi Teknis Industri Pulp dan Kertas (TAPPI), penilaian kebutuhan secara sistematis mengeksplorasi perbedaan antara kedudukan organisasi saat ini dan kinerja yang diinginkan. Demikian pula, analisis kesenjangan adalah prosedur untuk mengidentifikasi kekurangan, atau kesenjangan, dalam proses organisasi yang menghalangi pencapaian tujuan strategis.
Proses
Artikel TAPPI menjelaskan empat langkah dalam melakukan penilaian kebutuhan formal. Langkah pertama, analisis kesenjangan, mengidentifikasi kekurangan prosedural. Pemimpin kemudian harus menentukan prioritas organisasi dan mengidentifikasi peluang dan penyebab masalah. Pada langkah terakhir, para pemimpin harus mengidentifikasi peluang untuk mengatasi kesenjangan dan menggerakkan organisasi menuju tujuannya. Situs web bisnis Goals InSight mencatat bahwa proses ini sering mencakup analisis yang luas dan bahkan wawancara dengan karyawan kunci.
Manfaat
Menurut Goals InSight, analisis kebutuhan dan penilaian kesenjangan dapat membantu mengidentifikasi perbedaan antara kondisi organisasi saat ini dan visi strategis para pemimpin. Proses ini juga dapat mengungkap dan mengatasi masalah dalam kinerja karyawan, efisiensi prosedural, dan bahkan efektivitas organisasi secara keseluruhan.