Pemimpin tim dan asisten manajer dapat digunakan untuk memperluas kekuatan, kontrol, dan pengawasan karyawan. Namun, asisten manajer memiliki lebih banyak kemampuan untuk membuat keputusan bila dibandingkan dengan pemimpin tim yang mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan. Keputusan untuk menggunakan asisten manajer dan pemimpin tim tergantung pada seberapa besar kekuatan pengambilan keputusan yang dibutuhkan.
Penggunaan Pemimpin Tim
Pemimpin tim sering ditempatkan pada posisi di mana arahan tambahan diperlukan. Ini mungkin termasuk posisi di mana manajer tidak memiliki waktu atau kemampuan untuk mengelola alur kerja harian dan oleh karena itu harus menambah waktu dan pengaruh mereka dengan seorang pemimpin tim. Ketua tim sering memiliki sedikit tanggung jawab tambahan selain untuk memastikan alur kerja yang tepat dan kualitas pekerjaan yang dilakukan.
Penggunaan Asisten Manajer
Asisten manajer adalah perpanjangan langsung dari manajer. Dalam kasus di mana ada banyak shift atau banyak tugas manajemen, seperti disiplin, pencatatan dan administrasi, asisten manajer dapat ditunjuk. Penunjukan ini akan membantu manajer menutupi tanggung jawab dan tugasnya.
Lokus Kontrol
Asisten manajer memiliki lebih banyak locus of control ketika datang ke disiplin karyawan, penghargaan dan pengelolaan tanggung jawab. Pemimpin tim sering kali tidak bisa mengeluarkan disiplin kepada pekerja dan harus mengandalkan kekuatan manajer atau asisten manajer untuk mengeluarkan tindakan korektif. Fungsi mereka relatif terbatas jika dibandingkan dengan asisten manajer.
Kemampuan Membuat Keputusan
Asisten manajer memiliki kemampuan yang jauh lebih besar untuk membuat keputusan dalam pekerjaan mereka. Ini termasuk disiplin, alur kerja, hubungan pelanggan dan memberi arahan. Ketua tim sering perlu mengikuti kebijakan dan prosedur untuk menyelesaikan pekerjaan. Penyesuaian apa pun pada kebijakan dan prosedur ini memerlukan izin dari asisten manajer atau manajer.