Suku Bunga Langsung Mempengaruhi Pinjaman
Mungkin dampak paling langsung dari tingkat bunga pada bisnis adalah bagaimana tingkat bunga mempengaruhi pinjaman bisnis. Bisnis seringkali perlu mengambil pinjaman jangka pendek untuk menebus kekurangan gaji atau pengeluaran lainnya, sehingga suku bunga yang lebih tinggi membuat kekurangan tersebut lebih mahal, karena bisnis harus membayar bunga lebih banyak kepada pemberi pinjaman. Perusahaan juga sering mengambil hutang jangka panjang untuk perbaikan dan infrastruktur. Semakin tinggi tingkat suku bunga yang berlaku, pengambilan utang yang paling mahal dan oleh karena itu bisnis yang lebih kecil kemungkinannya akan dapat melakukan dana untuk proyek-proyek tersebut.
Bagaimana Suku Bunga Memengaruhi Strategi Bisnis
Dampak penting lainnya dari suku bunga terhadap bisnis adalah strategi bisnis. Pada tingkat paling dasar, tujuan semua bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, usaha yang dilakukan bisnis harus dianalisis secara menyeluruh untuk prospek utamanya dalam mendatangkan laba, dan bagaimana prospek tersebut dibandingkan dengan sumber pendapatan lain yang mungkin. Karena menyimpan modal dengan tingkat bunga saat ini adalah sumber pendapatan yang memungkinkan, tingkat bunga yang lebih tinggi cenderung membuat usaha baru kurang menarik. Misalnya, jika analisis biaya manfaat menunjukkan bahwa program baru dalam suatu perusahaan kemungkinan akan menghasilkan laba sebesar 4% per tahun untuk semua uang yang dimasukkan ke dalam program, tetapi tingkat bunga yang berlaku adalah 6%, perusahaan lebih baik menempatkan uang mereka di bank. Dengan cara ini, suku bunga menentukan apa yang akan dipertimbangkan oleh bisnis sebagai pengembalian investasi yang kuat.
Suku Bunga dan Investasi
Dampak ketiga dari suku bunga pada bisnis adalah kemampuan mereka untuk meningkatkan modal melalui stok nilai harga saham. Ketika sebuah perusahaan go public, ia menjual saham perusahaan dalam bentuk saham untuk meningkatkan modal. Selanjutnya, nilai bisnis yang tersirat terkait dengan harga saham, dan harga saham terikat dengan permintaan untuk saham perusahaan. Ketika tingkat bunga lebih tinggi, permintaan untuk investasi cenderung lebih rendah, sehingga tingkat bunga yang lebih tinggi umumnya merugikan saham perusahaan, dan kemampuan mereka untuk mengumpulkan uang melalui penawaran saham. Alasan tingkat bunga yang lebih tinggi buruk untuk saham adalah karena tingkat bunga yang lebih tinggi membuat tabungan tradisional lebih menarik; jika seseorang dapat memperoleh pengembalian yang dijamin 5% dengan menabung di bank, mereka cenderung berisiko mengambil risiko berinvestasi uang, dibandingkan jika mereka hanya bisa mendapatkan 1 atau 2% dalam rekening tabungan.