Masalah dalam Komunikasi Pemasaran

Daftar Isi:

Anonim

Sebanyak pemasar ingin menganggap disiplin mereka sebagai sains, sebagian besar pemasaran adalah seni. Dengan demikian, variabel dan indikator keberhasilan seringkali merupakan target yang bergerak. Pemasar berusaha untuk mengurangi tingkah laku kebetulan yang sering menjadi ciri inisiatif pemasaran dengan melakukan penelitian. Mereka berharap penelitian ini akan membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan komunikasi pemasaran mereka dan memprediksi efek negatif dari kegiatan kompetitif.

Pesan yang Dipelajari

Salah satu masalah sentral dalam komunikasi pemasaran adalah mengetahui pada titik apa pesan promosi "dipelajari", sehingga memunculkan respons pelanggan yang diinginkan, seperti membeli produk, mengubah persepsi produk, atau meningkatkan niat untuk membeli. Aturan umum adalah bahwa dibutuhkan sekitar tiga pesan sebelum komunike pemasaran diinternalisasi, dan lebih untuk memotivasi penerima untuk mengambil tindakan tertentu.

Pesaing

Sebagian besar industri memiliki pesaing kuat yang bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Pemasar dengan anggaran kecil mungkin merasa kesulitan untuk bersaing dengan musuh dengan anggaran lebih besar. Countertactics pesaing dapat membuat rencana pemasaran yang terbaik mundur menjadi ketidakjelasan yang tenang. Perusahaan yang terancam dapat membanjiri pasar dengan kupon diskon untuk produk mereka atau mengambil kesempatan itu untuk meningkatkan pengeluaran media terhadap pendatang baru untuk menenangkan momentum pemasaran pendatang baru.

Efektivitas

Efektivitas komunikasi pemasaran seringkali sulit dibedakan. Tetapi alat-alat seperti promosi penjualan memungkinkan perusahaan untuk secara akurat mengukur efektivitas komunikasi pemasaran mereka. Perusahaan melakukan penelitian untuk melihat seberapa baik iklan dan kampanye PR menciptakan kesadaran dan untuk menentukan dampaknya terhadap pengetahuan konsumen tentang pesan sentral penjualan produk.

In-House vs. Out-House Staffing

Banyak perusahaan berjuang dengan apakah akan menyewa agen luar ("out-house") atau menggunakan tim in-house. Beberapa merasa tim in-house terkendala dengan terlalu dekat dengan tim produk, yang dapat membahayakan kreativitas dan tidak menghasilkan komunikasi pemasaran yang inovatif. Bagaimanapun, banyak perusahaan memiliki tim in-house yang menghasilkan komunikasi pemasaran sementara yang lain berhasil menggunakan kontraktor atau konsultan.