Konsekuensi Negatif dari Kebijakan Fiskal Ekspansi

Daftar Isi:

Anonim

Ketika ekonomi suatu negara sedang berjuang, pemerintahnya dapat mencoba untuk merangsang pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal yang ekspansif. Ini dilakukan dengan menurunkan tarif pajak dan dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah. Pemerintah harus mempertimbangkan ekspansi fiskal hanya setelah mengkaji konsekuensi negatif dari kebijakan ini. Masalah-masalah ini termasuk meningkatnya hutang, banyaknya investasi swasta, dan kemungkinan pemulihan yang tidak efektif.

Lag Pengakuan

Butuh waktu bagi pemerintah untuk menyadari bahwa ekonominya mengalami masalah. Resesi tidak diakui secara resmi sampai setidaknya ada dua perempat pertumbuhan negatif berturut-turut. Hal ini juga dapat membuat pemerintah cukup banyak waktu untuk membuat, membahas, dan memberlakukan kebijakan fiskal ekspansif. Masalah keterlambatan pengakuan adalah bahwa pada saat pemerintah mengakui dan bertindak atas resesi, resesi telah diperbaiki sendiri. Ekspansi fiskal kemudian mungkin terlalu panas ekonomi dan mengatur bangsa untuk kehancuran pasar lain.

Berkerumun

Teori crowding out menyatakan bahwa kebijakan fiskal ekspansif dapat menyebabkan berkurangnya investasi di sektor swasta. Investor lebih suka utang pemerintah daripada utang perusahaan karena dianggap lebih aman. Utang pemerintah biasanya membayar tingkat bunga yang lebih rendah daripada utang perusahaan. Untuk mendanai ekspansi fiskal, pemerintah mungkin perlu mengumpulkan lebih banyak uang melalui obligasi pemerintah. Ini akan menaikkan suku bunga utang pemerintah untuk menarik lebih banyak investor. Ini akan mengurangi permintaan utang perusahaan dan merusak kemampuan sektor swasta untuk tumbuh.

Ekspektasi Rasional

Kebijakan fiskal ekspansioner digunakan untuk memberikan dorongan sementara pada ekonomi yang tertinggal untuk meningkatkan konsumsi dan investasi ke tingkat pra-resesi. Ekspansi fiskal ini seringkali dibiayai melalui dana pinjaman yang perlu dibayar kembali. Teori ekspektasi rasional menyatakan bahwa konsumen dan bisnis akan menyadari bahwa di masa mendatang pemerintah akan menaikkan pajak untuk membayar kembali dana pinjaman ekspansi fiskal. Sektor swasta akan meningkatkan tingkat tabungannya untuk mempersiapkan kenaikan pajak di masa depan. Ini akan mencegah pertumbuhan ekonomi dan membuat ekspansi fiskal tidak berguna.

Level Defisit yang Meningkat

Kebijakan fiskal ekspansif yang dibiayai oleh utang dirancang untuk sementara. Begitu ekonomi suatu negara pulih, pemerintahnya harus menaikkan pajak dan mengurangi pengeluaran untuk melunasi ekspansi. Ini bisa sulit dicapai. Konsumen mungkin terbiasa dengan tarif pajak yang lebih rendah dan pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi dan memilih untuk tidak mengubah keduanya. Risiko ekspansi fiskal temporer adalah menjadi permanen karena tekanan politik. Tingkat pengeluaran yang lebih tinggi ini dapat menyebabkan defisit yang memburuk dan masalah hutang jangka panjang.