Sistem penetapan biaya standar adalah cara umum untuk menganggarkan untuk proyek-proyek yang direncanakan, mengelola biaya dalam menjalankan produksi dan mengevaluasi biaya-biaya tersebut setelah produksi selesai. Sistem ini memiliki manfaat memberikan angka bisnis keras untuk digunakan saat membuat taksiran bagi pelanggan. Namun, ada masalah yang terkait dengan penetapan biaya standar, terutama ketika bisnis baru dan tidak memiliki sejarah yang menjadi dasar estimasi atau ketika suatu perusahaan memulai proses produksi baru.
Memahami Akuntansi Biaya Standar
Sebelum periode akuntansi dimulai, perkirakan biaya dari proses produksi yang direncanakan. Tentukan jumlah bahan yang dibutuhkan dan biayanya serta jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan biaya itu. Ini dapat dipecah menjadi tiga biaya:
- Biaya bahan langsung standar dikalikan dengan jumlah standar bahan-bahan tersebut
- Biaya tenaga kerja langsung standar dikalikan dengan jam kerja standar
- Biaya overhead standar, termasuk biaya tetap dan tenaga kerja
Untuk memperkirakan biaya standar sebelum produksi dimulai, Anda dapat menggunakan biaya masa lalu dari produksi yang sama, perkiraan teknik, input karyawan, dan studi gerak.
Contoh Menghitung Biaya Standar
Misalkan Anda menjalankan bisnis percetakan T-shirt dan seorang klien meminta 1.000 kemeja dengan jumlah tertentu untuk dicetak dengan tiga warna. Anda dapat mengembangkan biaya standar berdasarkan pada biaya kemeja dan tinta, biaya tenaga kerja dan jumlah waktu yang diperlukan untuk memproses dan mencetak kemeja. Jika ini adalah produksi pertama Anda untuk perusahaan baru, Anda harus menghubungi grosir untuk mendapatkan perkiraan biaya bahan. Untuk memperkirakan biaya tenaga kerja, Anda harus mengandalkan pengalaman Anda sendiri dan pengalaman karyawan Anda. Untuk menghitung biaya overhead, seperti biaya sewa peralatan Anda, sewa gedung dan pengeluaran bulanan lainnya, Anda dapat membagi biaya-biaya tersebut untuk mendapatkan tarif harian dan kemudian mengalikan tarif harian itu dengan jumlah hari yang Anda perkirakan akan diambil oleh proyek.
Kerugian dan Keuntungan dari Penetapan Biaya Standar
Keuntungan utama menggunakan sistem penetapan biaya standar adalah memberi Anda titik awal untuk memperkirakan biaya bahkan ketika Anda tidak memiliki pengalaman masa lalu untuk memberi Anda angka-angka itu. Setelah produksi dimulai, biaya standar ini menjadi patokan untuk mengendalikan biaya Anda dan membuat keputusan manajemen tentang proses produksi. Misalnya, jika Anda meremehkan biaya bahan, Anda mungkin perlu membatasi pekerja Anda untuk bekerja lembur untuk menekan biaya keseluruhan.
Kerugian utama dari penetapan biaya standar adalah memakan waktu untuk menghitung dan memperbarui selama siklus produksi. Semakin banyak memakan waktu, semakin mahal.
Sistem penetapan biaya standar hanya setepat perkiraan yang Anda gunakan untuk menentukannya. Inilah sebabnya mengapa penting untuk meninjau sistem penetapan biaya Anda secara teratur. Semakin banyak pengalaman yang Anda miliki dengan proyek serupa, biaya standar Anda akan lebih tepat. Memperkirakan biaya produksi 1.000 kaos, misalnya, akan jauh lebih mudah jika Anda telah menyelesaikan produksi serupa 500 kaos tahun lalu dan bahkan lebih tepat jika Anda melakukan pesanan yang sama persis menggunakan bahan yang sama hanya untuk pelanggan lain sebulan yang lalu.
Bahkan komponen-komponen biaya standar Anda akan menjadi lebih presisi seiring berjalannya waktu. Setelah bisnis baru menghitung biaya overhead bulanannya, menghitung biaya untuk proyek-proyek masa depan hanya akan menjadi masalah memasukkan angka-angka itu ke dalam perkiraan biaya. Mengembangkan hubungan dengan pemasok dan karyawan Anda dan memahami seberapa efisien karyawan Anda bekerja juga akan membuat perkiraan biaya lebih cepat dan lebih efisien.
Tentu saja, jika ada perubahan dalam proses produksi Anda, seperti membeli bahan dari pemasok yang berbeda atau melatih karyawan baru, Anda harus melakukan penyesuaian pada model penetapan biaya standar Anda.
