Kode etik profesional adalah seperangkat aturan yang menentukan bagaimana mereka yang terlibat dalam industri atau perusahaan tertentu harus berinteraksi dengan klien dan melakukan bisnis secara umum. Menerapkan kode etik memiliki beberapa kelemahan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan penjualan bottom-line perusahaan.
Keuntungan Lebih Kecil
Kode etik profesional membatasi pengusaha untuk mengejar untung maksimum demi "apa yang terbaik untuk klien." Ini mungkin berarti angka penjualan pengusaha di bawah kinerja untuk kuartal tertentu karena dia hanya menjual orang apa yang mereka "butuhkan" versus apa yang dia bisa meyakinkan mereka bahwa mereka membutuhkan. Jika pengusaha itu bekerja berdasarkan komisi, bukan saja ia mengembalikan laba yang lebih kecil untuk bisnisnya, tetapi ia juga membawa pulang lebih sedikit uang. Menurut SRA International, kode etik profesional mengajarkan seorang karyawan untuk mengutamakan klien dan selalu jujur padanya. Dalam dunia bisnis yang kompetitif di mana hasil lebih penting daripada kesopanan, strategi ini dapat membuat seseorang kehilangan pekerjaan.
Membuang-buang waktu
Kode etik profesional mengharuskan Anda menginvestasikan waktu dengan cara yang tidak efisien. Meluangkan waktu untuk menjalin hubungan yang baik dengan klien dan orang-orang penjualan lainnya membutuhkan waktu jauh dari bisnis menghasilkan uang. Misalnya, saat Anda berada di suatu tempat di acara golf amal yang meningkatkan kehadiran Anda di komunitas sebagai pebisnis yang etis dan terhormat, pesaing Anda membuat kesepakatan dan membuat Anda keluar dari perselisihan. Kehilangan penjualan besar ke kompetisi yang lebih kuat dapat sangat merusak karier Anda.
Kinerja dan Sasaran yang Tidak Terjangkau
Kode etik profesional memberi nilai pada perlakukan semua karyawan dengan hormat dan bukannya menghormati kinerja. Menerapkan kode etik profesional dapat menyebabkan produksi karyawan tergelincir karena fokus diambil dari hasil dan standar kerja, dan beralih ke menciptakan lingkungan kerja yang bahagia. Kode etik juga dapat meningkatkan harapan publik untuk standar perusahaan ke tingkat yang tidak dapat dicapai, menurut situs web informasi bisnis Goliath. Ini menciptakan tempat kerja yang lebih penuh tekanan saat karyawan berjuang untuk mempertahankan standar kinerja sambil mempelajari aturan baru yang ditetapkan.