Struktur manajemen yang terdesentralisasi adalah struktur di mana otoritas pembuat keputusan didelegasikan ke tingkat yang lebih rendah di seluruh organisasi daripada membatasinya pada beberapa eksekutif puncak. Di bawah organisasi terdesentralisasi yang kuat, manajer dan karyawan tingkat bawah memiliki kekuatan untuk membuat keputusan. Organisasi yang terdesentralisasi menunjukkan rentang kontrol yang lebih luas, tingkatan yang lebih sedikit dalam organisasi dan aliran ide dan keputusan dari bawah ke atas.
Keputusan Tingkat Tinggi
Dalam sistem manajemen yang terdesentralisasi, manajer tingkat atas mendesentralisasi kemampuan pengambilan keputusan ke tingkat yang lebih rendah, sehingga membebaskan diri mereka dari pemecahan masalah sehari-hari. Ini membantu mereka fokus pada strategi, pada keputusan tingkat tinggi dan pada kegiatan koordinasi mengenai organisasi. Ini juga memberikan peluang dan pengalaman kepada manajer tingkat bawah untuk membuat keputusan, sehingga membantu mereka dipromosikan.
Fasilitasi Pemasaran yang Efektif
Dalam struktur manajemen terdesentralisasi, manajemen tingkat bawah dapat membuat keputusan yang lebih baik daripada manajemen tingkat atas karena mereka secara langsung terpapar dengan kondisi lokal. Sebagai contoh, manajer regional yang berurusan dengan pemasaran dan penjualan produk tahu tentang budaya lokal dan kebutuhan pelanggan lebih baik daripada manajer tingkat atas yang bahkan tidak mengerti bahasa lokal.
Fleksibilitas
Bisnis harus membuat keputusan dengan cepat agar tetap kompetitif. Misalnya, unit bisnis yang beroperasi di negara asing harus memutuskan apakah akan berinvestasi atau tidak dalam teknologi baru yang telah diadopsi oleh para pesaingnya. Di sini, keputusan cepat diperlukan untuk melindungi perusahaan dari kehilangan pelanggan di tangan pesaing. Lingkungan yang terdesentralisasi memberikan fleksibilitas kepada manajemen tingkat bawah untuk menganalisis situasi dan membuat keputusan yang tepat dan tepat waktu.
Pengembangan sumber daya manusia
Dalam sistem terpusat, kinerja manajer tidak dapat dievaluasi dengan benar karena mereka tidak diberi banyak kebebasan. Struktur manajemen yang terdesentralisasi memberi peluang kepada para manajer di setiap tingkatan untuk membuktikan keahlian mereka. Mereka diizinkan membuat keputusan, sehingga memberi mereka motivasi untuk tampil di organisasi. Juga, manajemen tingkat atas menjadi sadar tentang potensi sebenarnya dari manajer tingkat bawah dan dapat dengan mudah mendelegasikan tanggung jawab pada mereka.
Tujuan Organisasi Individu Vs
Manajer tingkat bawah mungkin memiliki tujuan yang berbeda dari organisasi. Sebagai contoh, beberapa manajer mungkin lebih tertarik dalam meningkatkan ukuran departemen mereka kemudian meningkatkan laba. Masalah ini dapat diselesaikan dengan merancang sistem evaluasi kinerja dalam struktur manajemen terdesentralisasi sehingga memotivasi manajer untuk membuat keputusan demi kepentingan terbaik organisasi.