Konsolidasi vertikal adalah proses yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kontrol mereka atas konstruksi dan distribusi suatu produk. Dalam industri yang menciptakan produk, sebagian besar perusahaan hanya bekerja dengan satu aspek proses: mengumpulkan bahan baku, manufaktur, perakitan atau distribusi.
Contoh
Perusahaan yang memilih untuk mengejar bisnis pembelian konsolidasi vertikal yang melakukan fungsi berbeda dalam proses produksi dan distribusi suatu produk atau layanan.
Contoh: Jika sebuah bisnis yang merakit mainan action-figure membeli perusahaan yang memasarkan dan mendistribusikan mainan-mainan itu, itu akan menjadi konsolidasi vertikal.
Tujuan
Konsolidasi vertikal adalah kebalikan dari outsourcing. Beberapa bisnis memilih untuk melakukan konsolidasi untuk meningkatkan koordinasi dalam rantai pasokan dan distribusi.
Biasanya, jika bisnis yang berbeda mengendalikan setiap langkah individu dalam rantai, masing-masing akan mendapat untung dari perusahaan berikutnya dalam rantai. Ketika satu perusahaan memiliki dua, tiga atau bahkan semua langkah dalam rantai, maka itu dapat meningkatkan margin laba dan menghilangkan masalah ketersediaan.
Maju dan mundur
Ada dua jenis konsolidasi vertikal, froward dan mundur.
Maju konsolidasi atau integrasi menggambarkan perusahaan yang mengakuisisi bisnis lain yang bekerja pada langkah selanjutnya dalam rantai. Contoh: Perusahaan yang mengumpulkan bahan baku membeli perusahaan yang memproses bahan baku.
Konsolidasi mundur atau integrasi adalah akuisisi perusahaan yang melakukan langkah sebelumnya dalam rantai. Contoh: Perusahaan yang memasarkan produk membeli bisnis yang merakit produk.
Keuntungan
Konsolidasi vertikal mengurangi biaya setiap langkah dalam rantai pasokan dan distribusi, yang meningkatkan keuntungan dan memperlancar transisi antar langkah. Perusahaan yang membuat dan memasarkan suatu produk tidak perlu menyewa layanan pemasaran luar yang mahal, yang bisa menelan biaya jutaan dolar.
Konsolidasi vertikal juga memperkuat perusahaan terhadap para pesaingnya dan memungkinkannya melakukan diversifikasi.
Kekurangannya
Konsolidasi vertikal tidak selalu merupakan langkah yang tepat untuk sebuah perusahaan, itu bisa menjadi usaha yang berisiko dan mahal. Beberapa perusahaan yang melakukan konsolidasi vertikal harus menginvestasikan sumber daya untuk mengintegrasikan dan memperluas perusahaan yang baru dibeli setelah mereka melakukan konsolidasi.
Bisnis juga dapat kehilangan "keunggulan" atau fokusnya dengan melakukan diversifikasi melalui konsolidasi. Keputusan ini dapat membahayakan model bisnis perusahaan, memaksakan penataan ulang atau bahkan kegagalan utama bisnis.