Biaya peluang marjinal dirancang untuk menjelaskan secara konkret berapa biayanya sebuah bisnis untuk menghasilkan satu unit produk lagi. Selain biaya material yang jelas untuk menghasilkan lebih banyak produk, biaya peluang marjinal berupaya untuk mengidentifikasi biaya lengkap dari setiap unit tambahan, dari bahan baku hingga peningkatan biaya tenaga kerja ke variabel lain. Menghitung biaya peluang marjinal dapat membantu bisnis membuat keputusan yang bijaksana secara finansial.
Komponen
Ketika sebuah bisnis menghasilkan produk tambahan, biaya lebih banyak uang. Biaya peluang marjinal berupaya menggabungkan semua biaya ini untuk membantu bisnis membuat keputusan tentang memaksimalkan keuntungannya sendiri. Misalnya, jika seorang tukang roti memutuskan untuk membuat kue cokelat ekstra, ia harus membayar lebih banyak bahan mentah, seperti gula dan tepung. Tukang roti mungkin harus mempekerjakan staf tambahan untuk membuat atau menjual kue tambahan. Dengan lebih banyak kue, tukang roti mungkin harus membeli etalase yang lebih besar, yang juga dapat meningkatkan biaya untuk penerangan dan pendinginan. Terakhir, faktor biaya peluang dalam apa yang harus menyerah tukang roti untuk membuat kue ekstra. Misalnya, tukang roti mungkin tidak dapat menawarkan bagel jika memanggang kue ekstra membutuhkan waktu lebih lama. Jika seorang pelanggan muncul dan hanya menginginkan bagel, ini mengakibatkan kerugian bagi tukang roti.
Penggunaan Strategis
Biaya peluang marjinal dapat digunakan dengan data penjualan untuk mengarahkan bisnis ke arah keuangan yang benar. Dengan mengurangi biaya peluang marjinal dari pendapatan tambahan yang dihasilkan, sebuah perusahaan dapat menentukan layak tidaknya secara finansial untuk menghasilkan produk tambahan.
Mari kita asumsikan pembuat roti dalam contoh di atas mengeluarkan total biaya $ 500 untuk menghasilkan 100 kue ekstra. Ini menghasilkan biaya peluang marjinal $ 5. Jika tukang roti dapat menghasilkan lebih dari $ 5 pendapatan tambahan per kue yang terjual, pembuat roti akan mendapat keuntungan tambahan dengan memproduksi kue-kue tambahan tersebut. Berbekal informasi itu, tukang roti dapat menjalankan perhitungan yang sama untuk memproduksi bagel ekstra dan menentukan mana tindakan yang lebih menguntungkan.