Mengapa Melakukan Survei Karyawan?

Daftar Isi:

Anonim

Survei karyawan membuka jalur komunikasi dengan karyawan dan menawarkan cara yang efektif bagi mereka untuk memberikan umpan balik yang jujur. Karena kepuasan karyawan adalah kunci pertumbuhan perusahaan, penting bagi karyawan untuk memberikan jawaban jujur ​​atas pertanyaan survei.

Apa itu Survei Karyawan?

Survei karyawan harus singkat dan fokus, mengikuti urutan logis dan berisi pertanyaan tertutup - jawaban ya atau tidak - jika memungkinkan. Pertanyaan survei harus sederhana dan ikuti skala peringkat yang sama di seluruh. Idealnya, survei di tempat kerja harus diberikan hanya ketika karyawan memiliki waktu yang cukup untuk memberikan jawaban yang jujur ​​dan lengkap. Karyawan lebih cenderung merespons survei ketika disediakan pada hari Jumat, Sabtu atau Minggu. Namun, menawarkan insentif dapat meningkatkan tingkat respons jika survei diberikan di luar waktu tersebut.

Pertimbangan

Survei karyawan mengukur sikap di kantor, mengungkapkan harapan karyawan dan menjawab pertanyaan "Bagaimana kinerja manajemen?" Anonimitas survei tempat kerja mendorong kejujuran dan menumbuhkan kepercayaan diri, yang merupakan kunci bagi karyawan yang takut akan pembalasan karena umpan balik negatif.

Manfaat Melengkapi Survei Karyawan

Karyawan yang menyelesaikan survei di tempat kerja memberi pengusaha wawasan penting tentang budaya perusahaan. Daripada merenungkan tentang bagaimana kantor berjalan, karyawan dapat membantu menciptakan perubahan yang langgeng. Misalnya, karyawan dapat menawarkan umpan balik tentang kebijakan perusahaan, membuat permintaan untuk mesin penjual otomatis atau mengungkapkan keinginan untuk memilih vegetarian di kafetaria kantor. Karyawan mendapat manfaat dari peningkatan budaya perusahaan dan solusi untuk konflik di tempat kerja.

Tujuan Survei Karyawan

Survei karyawan berusaha mengidentifikasi masalah dan menemukan peluang untuk perbaikan. Dengan menggunakan hasil survei, pengusaha dapat menentukan tren dalam tenaga kerja atau industri mereka, dan menyaring solusi yang mungkin untuk masalah seperti ketidakpuasan karyawan, moral perusahaan yang rendah dan tingkat turnover yang tinggi. Menghabiskan waktu untuk mengidentifikasi apa yang diinginkan karyawan dapat memberikan peluang dalam membatasi konflik di masa depan.