Stakeholder adalah individu yang dipengaruhi oleh suatu proyek atau yang memiliki semacam pengaruh terhadap proyek. Para pemangku kepentingan memiliki kepentingan pribadi tentang bagaimana proyek itu ternyata, apakah itu gagal atau berhasil. Pemangku kepentingan potensial termasuk orang internal yang bekerja untuk perusahaan Anda dan pemangku kepentingan eksternal, seperti pemberi pinjaman, pemasok, dan pelanggan. Stakeholder memiliki beberapa kelemahan yang kadang-kadang bisa Anda kendalikan.
Tanggung jawab
Peran pemangku kepentingan bervariasi berdasarkan minat spesifiknya pada proyek, tetapi sebagian besar pemangku kepentingan memiliki semacam tanggung jawab untuk proyek tersebut. Misalnya, pemangku kepentingan yang merupakan klien dari perusahaan pengembang perangkat lunak kemungkinan akan perlu mengambil peran aktif dalam perencanaan dan penerapan perangkat lunak yang dikembangkan untuknya. Sementara keterlibatan sangat penting untuk mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya, ia juga harus mengambil waktu dari tugas rutinnya selama hari kerja untuk menangani tanggung jawab pemangku kepentingannya. Beberapa pemangku kepentingan tidak mau menangani komitmen waktu atau tanggung jawab yang diperlukan.
Komunikasi
Komunikasi adalah komponen penting dari setiap proyek. Untuk pemangku kepentingan yang tidak secara langsung mengerjakan proyek, komunikasi terkadang menjadi masalah. Jika perusahaan yang menangani proyek tidak menjaga pemangku kepentingan dalam lingkaran komunikasi, dia mungkin merasa ditinggalkan. Stakeholder mungkin menjadi gugup atau frustrasi jika mereka tidak tahu apa yang terjadi secara teratur. Tanpa komunikasi yang teratur dan terstandarisasi, pemangku kepentingan mungkin kehilangan keputusan-keputusan penting atau tidak tahu apa yang terjadi dan kapan input dibutuhkan.
Kontrol
Sementara beberapa pemangku kepentingan memiliki banyak kendali dalam proyek, yang lain memiliki pengaruh yang lebih kecil. Tanpa memiliki peran aktif dalam pengembangan dan penanganan proyek, pemangku kepentingan berada di tangan perusahaan untuk menyelesaikan proyek dengan kompeten. Sebagai contoh, pemberi pinjaman biasanya menetapkan beberapa batasan dan persyaratan ketika meminjamkan uang ke bisnis tetapi memiliki sedikit kendali atas operasi sehari-hari peminjam. Jika peminjam membuat keputusan yang buruk tentang pengembangan produk atau operasi bisnis lainnya, kemungkinan akan kehilangan uang dan bahkan mungkin menutup, yang mempengaruhi pemberi pinjaman.
Kegagalan
Terlepas dari jumlah input yang dimiliki pemangku kepentingan dalam suatu proyek, proyek tersebut mungkin masih belum selesai dengan sukses. Stakeholder akan kehilangan uang dan waktu jika proyek tidak selesai dalam tenggat waktu yang ditetapkan. Jika proyek dapat diselamatkan, para pemangku kepentingan kemungkinan harus menunggu lebih lama dari yang diharapkan. Jika proyek gagal total, pemangku kepentingan harus memulai dari awal atau membatalkan proyek sepenuhnya.