Organisasi menggunakan MIS (Sistem Informasi Manajemen) untuk membuat keputusan eksekutif di semua bidang dan fase bisnis. Dengan menggunakan sistem informasi manajemen, organisasi dapat memperoleh, menganalisis, dan mendokumentasikan fakta dan angka pada semua fungsi bisnis strategisnya. Setelah analisis dilakukan, manajemen puncak perusahaan kemudian mendasarkan keputusannya pada laporan yang dihasilkan oleh MIS. Setiap kali ada tweak dalam fungsi, manajemen dapat segera mengambil tindakan korektif.
Ada beberapa alat SIM. Suatu organisasi dapat menggunakan salah satu dari mereka secara terpisah atau beberapa dari mereka secara bersamaan pada titik waktu tertentu.
Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS)
Sistem pemrosesan transaksi adalah bentuk MIS yang paling dasar dan paling dasar. Dengan menggunakan ini, organisasi dapat mencatat dan mendokumentasikan semua transaksi bisnis rutin dan berulangnya. Ini adalah transaksi seperti pesanan bahan baku, persediaan, transaksi pelanggan dan penjualan.
Perusahaan mencatat semua transaksi mereka menggunakan mekanisme ini. Dengan rekaman ini, mereka dapat mengamati tren dalam transaksi. Misalnya, jika suatu organisasi menemukan bahwa ada lebih banyak pesanan pelanggan dalam beberapa bulan, dapat disimpulkan bahwa ada lebih banyak permintaan selama bulan-bulan itu. Perusahaan kemudian dapat mengambil langkah-langkah untuk menangani permintaan itu dengan menggunakan dan mengerahkan lebih banyak tenaga kerja dan sumber daya selama bulan-bulan itu.
Sistem Informasi Operasi (OIS)
Sistem Informasi Operasi adalah alat yang digunakan untuk merencanakan dan menjadwalkan fungsi produksi dan perakitan. Dengan menggunakan alat-alat ini, seorang manajer dapat memutuskan tingkat persediaan dan bahan baku apa yang harus dipegang, dan bagaimana mengurutkan fungsi-fungsi produksi. Komponen apa yang harus diproduksi setelah itu dan bagaimana produk akhir akan dirakit adalah inti dari manajemen informasi operasi. Manajer operasi juga mengawasi penyebaran tenaga kerja untuk tujuan produksi.
Dengan proses yang efektif di tempat, perusahaan tidak pernah menghadapi situasi downtime atau kehabisan stok.
Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
DSS (sistem pendukung keputusan) digunakan oleh manajemen puncak untuk pengambilan keputusan manajerial. Alat ini banyak menggunakan komputer, alat komputasi, model matematika dan ilmiah untuk analisisnya.
Dengan DSS, perusahaan dapat menganalisis, meneliti, dan mengevaluasi semua metode yang dapat digunakan untuk digunakan di departemen seperti produksi, penjualan, pemasaran, dan keuangan. Perusahaan kemudian dapat memilih opsi yang paling menghemat biaya, waktu, dan upaya manusia dan material sekaligus mendapatkan manfaat maksimal. Manajemen kemudian menggunakan metode itu.