Strategi Harga yang Fleksibel

Daftar Isi:

Anonim

Mengembangkan strategi penetapan harga bisa menjadi salah satu tugas paling menantang yang dihadapi bisnis. Harga harus ditetapkan cukup tinggi untuk menutupi biaya produk sambil memberikan keuntungan kepada bisnis. Namun, harga harus tetap dalam kisaran yang bersedia dibayar pelanggan. Strategi penetapan harga yang fleksibel memungkinkan bisnis untuk dengan cepat menyesuaikan harga yang diperlukan untuk mengakomodasi perubahan iklim bisnis atau untuk mengatasi tantangan kompetitif. Strategi penetapan harga yang fleksibel juga memberdayakan pelanggan untuk menegosiasikan penetapan harga berdasarkan ukuran bisnis atau daya beli mereka.

Analisis Kompetisi

Kunjungi situs web dan toko eceran pesaing Anda. Catat harga yang mereka jual untuk produk serupa. Jika harga pesaing Anda tidak tersedia di situs web mereka, bekerja dengan orang lain di industri untuk menanyakan tentang struktur harga pesaing. Apakah pesaing adalah pemimpin berbiaya rendah atau dikenal dengan layanannya yang terbaik? Memahami bagaimana pesaing Anda memposisikan diri dibandingkan dengan bisnis Anda akan membantu Anda mengembangkan strategi penetapan harga yang fleksibel. Pantau pola penetapan harga pesaing Anda untuk referensi dan pemantauan di masa depan sepanjang tahun.

Tentukan Biaya Produk

Untuk menetapkan strategi penetapan harga yang fleksibel, bisnis pertama-tama harus memahami biaya produk dan biaya penjualan serta overhead yang terkait. Gabungkan biaya material, biaya produksi, biaya overhead dan penjualan untuk sampai pada biaya yang diperlukan untuk memproduksi dan menjual suatu produk.

Tentukan Tujuan Penentuan Harga

Menetapkan strategi penetapan harga fleksibel yang tepat untuk bisnis Anda berdampak pada keseluruhan pendapatan bisnis. Gunakan sasaran bisnis untuk menetapkan sasaran laba keseluruhan untuk tahun itu. Keuntungan yang dibutuhkan oleh bisnis dapat membantu Anda menentukan jumlah markup yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan laba.

Tentukan persentase markup awal dengan menambahkan biaya operasi, pengurangan dan laba bersama-sama dan bagi dengan estimasi penjualan dan pengurangan bersih. Pengurangan harus mencakup penyesuaian inventaris, diskon karyawan atau pelanggan. Gunakan persentase markup untuk sampai pada harga awal. Jalankan estimasi volume dan laba untuk melihat apakah estimasi harga menghasilkan laba yang dibutuhkan oleh bisnis. Bandingkan harga yang dibutuhkan oleh bisnis dengan pesaing.

Gunakan harga produk awal untuk mengembangkan kisaran harga jual fleksibel yang memberikan keuntungan yang dibutuhkan oleh bisnis namun mengakomodasi situasi pembelian pelanggan yang berbeda. Misalnya, pelanggan yang membeli produk dalam volume besar dapat membeli produk dengan diskon 10 persen dari harga yang dibeli pelanggan dalam jumlah kecil.