Apa Perbedaan Antara Disiplin Progresif & Disiplin Positif?

Daftar Isi:

Anonim

Disiplin adalah seperangkat prosedur yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja atau memodifikasi perilaku. Pemilik bisnis menggunakan berbagai metode disiplin untuk membuat karyawan bertanggung jawab atas tindakan mereka dalam upaya meningkatkan efisiensi dan profitabilitas. Disiplin progresif menambah meningkatnya tingkat hukuman dengan setiap pelanggaran aturan perusahaan, sementara disiplin positif melibatkan partisipasi karyawan dalam menyelesaikan masalah yang mendasarinya.

Keuntungan Disiplin Progresif

Disiplin progresif menawarkan kepada pemberi kerja serangkaian reaksi terhadap produktivitas karyawan atau masalah perilaku pribadi. Tindakan disipliner pemberi kerja terhadap karyawan dapat bersifat moderat hingga berat, tergantung pada masalah dan seberapa sering itu terjadi. Penggunaan disiplin progresif memungkinkan manajer untuk masuk dan meluruskan perilaku karyawan yang buruk ketika masalah pertama kali muncul. Disiplin progresif juga dapat meningkatkan komunikasi antara manajemen dan karyawan tentang keparahan masalah spesifik dan konsekuensi dari kegagalan untuk mengikuti prosedur yang tepat.

Contoh-contoh Disiplin Progresif

Disiplin progresif sering melibatkan hukuman yang meningkat untuk setiap terjadinya masalah. Misalnya, jika seorang karyawan biasanya terlambat bekerja, manajer dapat meminta karyawan tersebut untuk menerima konseling tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk hari kerja. Jika masalah tetap ada, manajer dapat mengeluarkan peringatan tertulis untuk dimasukkan dalam file sumber daya manusia karyawan. Jika karyawan gagal mengubah perilakunya dan terus datang terlambat untuk bekerja, manajer dapat menangguhkan atau memberhentikan karyawan tersebut.

Keuntungan Disiplin Positif

Disiplin positif memungkinkan manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan dengan cara yang menekankan manfaat bersama, bukan dari kerangka kerja rasa takut akan hukuman. Manajer yang menggunakan disiplin positif berbagi fakta tentang masalah dan mendiskusikan solusi potensial dengan karyawan mereka. Pendekatan disiplin positif membangun kepercayaan antara manajer dan karyawan dan memungkinkan mereka untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan perusahaan. Ketika disiplin positif bekerja, manajer meredakan situasi, sementara karyawan merasa lebih seperti peserta dan kurang seperti roda penggerak di dalam mesin.

Contoh-contoh Disiplin Positif

Manajer yang menggunakan disiplin positif akan menunjukkan kepada karyawan yang biasanya terlambat bagaimana keterlambatan menyakiti perusahaan, karyawan dan rekan kerjanya. Karyawan dapat menawarkan alasan keterlambatan kebiasaan, seperti lalu lintas yang padat atau penundaan transportasi umum. Manajer akan mendiskusikan solusi potensial dengan karyawan, seperti pergi lebih awal atau mengambil rute yang berbeda untuk bekerja. Karyawan akan mengikuti saran manajer sebagai bagian dari upaya kerja sama dengan manajer dan rekan kerjanya, bukan karena takut ditangguhkan atau diberhentikan.

Direkomendasikan