Sejarah Operasi & Manajemen Produksi

Daftar Isi:

Anonim

Operasi dan manajemen produksi bukanlah konsep baru, bahkan sejarahnya sudah ada sejak akhir abad ke-18. Dimulai tepat sebelum revolusi industri, dan berlanjut hingga abad ke-21, operasi dan manajemen produksi terus berkembang, memungkinkan efisiensi produksi yang lebih besar dan lebih besar. Siswa dan praktisi manajemen akan mendapat manfaat dari memahami perkembangan ini.

abad ke 18

Akun paling awal dari operasi dan manajemen produksi diberikan oleh Adam Smith dalam bukunya, "Penyelidikan tentang Sifat dan Penyebab Kekayaan Bangsa-Bangsa," diterbitkan pada 1776. Dalam karya ini, Smith menjelaskan bagaimana pembagian kerja memungkinkan lebih banyak produksi yang efisien. Menurut Smith, orang adalah produsen yang lebih efisien jika setiap orang bekerja pada satu komponen, daripada membangun produk dari awal hingga selesai.

abad ke-19

Pada abad ke-19, kemajuan teknologi memunculkan penggunaan komponen yang dapat dipertukarkan. Ini adalah komponen untuk produk yang distandarisasi sesuai dengan spesifikasi yang tepat. Sebelumnya, setiap komponen harus sesuai dengan produk tertentu. Para industrialis seperti Eli Whitney dan Marc Isambard Brunel menggunakan suku cadang yang dapat dipertukarkan untuk mengembangkan sistem produksi yang sangat efisien di mana para pekerja dapat dengan mudah membangun komponen-komponen yang akan dirakit di akhir proses.

Awal abad ke-20

Pada awal abad ke-20, Henry Ford mengambil pembagian kerja dan menggunakan bagian-bagian yang dapat dipertukarkan satu langkah lebih jauh, menciptakan metode jalur perakitan untuk manufaktur. Metode ini merevolusi operasi dan manajemen produksi, memungkinkan Ford untuk menghasilkan volume mobil yang tinggi dengan harga terjangkau. Metode produksi ini telah diadopsi oleh banyak produsen lain, memungkinkan untuk produksi massal barang-barang konsumen yang murah.

Periode Kontemporer

Pada paruh kedua abad ke-20, beberapa sistem manajemen operasi dan produksi telah dikembangkan. Fokus sebagian besar sistem ini adalah menciptakan efisiensi yang lebih besar dalam proses produksi. Beberapa sistem yang lebih populer termasuk Six Sigma, yang dikembangkan oleh Motorola; lean manufacturing, yang dikembangkan oleh Toyota; dan ISO 9000, yang dikembangkan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi.

Direkomendasikan