Banyak masalah ekonomi berkaitan erat dengan kemampuan bisnis untuk mendapatkan kredit, menjual aset dan mencari investor. Semua kebutuhan ini terkait erat dengan ketersediaan kredit di pasar keuangan yang lebih besar, sebuah konsep yang sering disebut sebagai likuiditas agregat. Informasi tentang likuiditas agregat penting bagi investor, karena memiliki dampak besar pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Likuiditas
Dalam ilmu ekonomi, likuiditas mengacu pada kemampuan untuk mengubah satu aset menjadi aset lain atau menggunakan aset untuk memenuhi kewajiban. Likuiditas suatu aset tinggi jika dapat dengan mudah berubah menjadi aset lain. Mata uang, misalnya, adalah aset dengan likuiditas tertinggi karena mudah ditukar dengan barang dan jasa. Aset likuiditas tinggi lainnya termasuk saham, obligasi, turunan atau instrumen keuangan lainnya, seperti kontrak berjangka komoditas, yang dapat dengan mudah dijual oleh investor dengan uang tunai. Aset yang kurang likuid adalah barang yang lebih sulit dijual, seperti real estat, mobil, atau pabrik.
Likuiditas Agregat
Likuiditas agregat mengacu pada kemudahan pelaksanaan transaksi keuangan untuk semua orang di seluruh pasar. Ini sangat tergantung pada ketersediaan kredit di pasar dan ukuran jumlah uang beredar. Kebijakan moneter, pengambilan keputusan lembaga perbankan sentral seperti Federal Reserve, dan kondisi pasar semuanya memengaruhi likuiditas agregat. Makroekonomi sering mempelajari agregat likuiditas secara mendalam karena kemampuan untuk menyelesaikan transaksi seringkali menjadi penentu produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Implikasi untuk Pertumbuhan Ekonomi
Likuiditas agregat memiliki pengaruh besar pada kondisi pasar. Jika jumlah uang yang tersedia untuk peminjam di pasar kecil atau menyusut, bisnis akan lebih sulit membiayai investasi baru dan membayar hutang. Hal ini menghasilkan keputusan untuk meminta pinjaman atau memotong biaya, yang keduanya dapat mengakibatkan penurunan lebih lanjut dari jumlah uang beredar. Jika pasar tidak mengambil tindakan untuk memperluas akses ke kredit, pembatasan likuiditas pada pengeluaran, perekrutan dan investasi dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Dampak pada Manajemen Bisnis
Baik likuiditas agregat dan likuiditas bisnis dapat memiliki efek besar pada manajemen. Akses bisnis ke kredit bukan satu-satunya faktor yang dipengaruhi oleh kendala likuiditas agregat. Likuiditas agregat juga menentukan kemampuan dan kepercayaan konsumen untuk meminjam dan membelanjakan, bertindak sebagai alat prediksi permintaan. Selain itu, bisnis yang secara teratur memiliki saldo besar aset tidak likuid, seperti real estat atau inventaris, lebih mungkin mengalami kebangkrutan jika agregat likuiditas menurun. Di sisi lain, bisnis dengan aset yang lebih tidak likuid menjadi investasi yang lebih aman dan lebih menguntungkan ketika likuiditas membesar.