Pola perilaku biaya mengacu pada bagaimana bisnis dan biaya operasional berubah atau tetap stabil melalui berbagai peristiwa. Pola dapat berubah terutama selama berbagai tingkat produksi atau volume penjualan dalam perusahaan. Pola perilaku biaya terjadi dalam biaya tetap, variabel dan campuran.
Biaya Tetap
Biaya tetap terjadi terlepas dari tingkat produksi atau volume penjualan bisnis. Contoh biaya tetap adalah pembayaran sewa, asuransi, dan pinjaman. Beberapa lainnya adalah pajak properti, penyusutan peralatan, dan layanan non-konsumsi seperti untuk penggunaan Internet. Gaji yang ditetapkan mungkin juga merupakan biaya tetap. Biaya tetap tertentu dapat sementara berubah berdasarkan aktivitas bisnis. Misalkan perusahaan mengeluarkan produk baru, ini dapat menyebabkan biaya promosi melebihi tingkat normal. Manajemen dapat mengubah biaya tetap diskresioner.
Biaya Variabel
Tingkat aktivitas dalam bisnis akan mengubah total biaya variabel. Misalnya, dalam operasi manufaktur, biaya bahan baku dan tenaga kerja sesuai dengan tingkat produksi. Karena semakin banyak unit yang diproduksi, lebih banyak bahan, jam kerja, dan jam mesin dibutuhkan dan sebaliknya. Demikian pula, biaya variabel dalam bisnis jasa akan berfluktuasi tergantung pada persediaan dan peralatan yang dibutuhkan, biaya perjalanan yang diperlukan dan biaya tenaga kerja personil pendukung. Merchandiser mungkin mengalami biaya variabel yang meliputi komisi penjualan, manajemen inventaris, dan biaya pengiriman.
Biaya Campuran
Biaya campuran membagi karakteristik dengan biaya tetap dan variabel. Sebagai contoh, anggaplah tagihan utilitas bulanan berisi batas tarif tetap untuk gas, air dan konsumsi listrik dan biaya tambahan untuk melampaui batas tersebut. Selama masa tingkat aktivitas rendah, di mana bisnis tidak melebihi tingkat tarif tetap, biaya tetap. Sebaliknya, selama masa produksi tinggi atau tingkat penjualan, konsumsi meningkat melampaui tingkat flat rate dan total biaya bervariasi.
Pentingnya Memahami Pola
Mengenali dan memahami pola perilaku biaya melayani banyak tujuan dalam perusahaan. Ini memungkinkan manajemen untuk membuat anggaran yang sesuai, sehingga mengurangi biaya dan memaksimalkan keuntungan. Memahami pola perilaku biaya perusahaan memungkinkan manajemen dan perencana keuangan untuk menetapkan tujuan produksi dan penjualan yang realistis. Selain itu, keakraban dengan pola memungkinkan manajemen untuk menentukan titik impas bisnis dan menyesuaikan strategi penetapan harga sesuai kebutuhan. Manajemen juga menggunakan informasi yang diambil dari pola perilaku biaya untuk meningkatkan produksi, memulai pengembangan produk baru atau memperkenalkan layanan baru.