Penangguhan vs. Pengakhiran

Daftar Isi:

Anonim

Manajer kadang-kadang harus berurusan dengan pelanggaran karyawan. Pelanggaran bisa kecil atau mungkin melibatkan tindakan serius dan bahkan ilegal. Penangguhan dan pemutusan hubungan kerja adalah opsi disiplin yang dapat digunakan pengusaha. Penangguhan adalah pemisahan sementara dari pekerjaan, sementara pemutusan hubungan kerja atau pemutusan hubungan kerja berarti pemecatan permanen.

Kebijakan Pemberi Kerja: Penangguhan dan Pemutusan Hubungan Kerja

Pengusaha sering menangguhkan seorang karyawan daripada memecatnya karena beberapa alasan. Pertama, beberapa kesalahan kecil, seperti mengambil beberapa perlengkapan kantor atau tidak melakukan tugas. Biasanya, penangguhan tersebut didahului dengan teguran tertulis atau lisan. Kedua, seorang pekerja dapat ditangguhkan sambil menunggu investigasi atas pelanggaran serius. Dalam kedua kasus, penangguhan tidak selalu berarti karyawan akan dipecat. Pengakhiran biasanya diadakan sebagai upaya terakhir dan digunakan jika perilaku yang tidak dapat diterima tidak diperbaiki atau jika suatu investigasi menunjukkan pelanggaran cukup serius untuk menuntut pemecatan.

Penyebab untuk Tindakan Disiplin

HG.org mengatakan bahwa kebijakan perusahaan mengenai penangguhan dan pemutusan hubungan kerja harus dijabarkan dengan jelas dalam perjanjian kerja dan dalam format tertulis seperti buku pedoman karyawan. Biasanya, pengusaha mempertimbangkan pemutusan hubungan kerja ketika seorang karyawan dengan sengaja melanggar hukum dengan melakukan perilaku kekerasan, pelecehan seksual atau aktivitas kriminal lainnya. Pelanggaran perjanjian kerja dan pelanggaran berulang-ulang terhadap kebijakan perusahaan juga merupakan alasan penangguhan atau pemutusan hubungan kerja. Pengungkapan informasi rahasia atau kerusakan yang disengaja kepada majikan atau asetnya akan menjadi alasan penangguhan dan mungkin pemutusan hubungan kerja, seperti penolakan atau kegagalan untuk melakukan pekerjaan yang ditugaskan.