Game Pengambilan Keputusan Manajemen

Daftar Isi:

Anonim

Permainan pengambilan keputusan manajemen memungkinkan peserta untuk mengembangkan keterampilan untuk sampai pada tindakan terbaik yang harus diambil dalam situasi tertentu. Peserta berlatih mempertimbangkan berbagai alternatif, mengeksplorasi pilihan mereka, memilih alternatif terbaik, mengkomunikasikan keputusan dan mengambil tindakan. Anda dapat melakukan kompetisi jenis ini sebagai pembuka percakapan di lokakarya tatap muka atau memerintahkan peserta untuk menggunakan game online gratis untuk latihan.

Lakukan Latihan Icebreaker

Untuk membangun keterampilan dalam pengambilan keputusan, bagilah kerumunan menjadi dua kelompok. Tantang mereka untuk mengidentifikasi berbagai cara untuk membuat keputusan manajemen berdasarkan gaya kepemimpinan, dan memperdebatkan pro dan kontra dari masing-masing gaya. Tim yang menang mengidentifikasi sebagian besar cara untuk membuat keputusan. Ini mungkin termasuk metode otokratis yang paling baik digunakan dalam situasi krisis, atau pengambilan keputusan kolaboratif yang efektif dalam membangun hubungan tim. Kemampuan untuk mengenali teknik-teknik ini - dan kapan menggunakannya - dapat meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan manajemen seseorang karena manajemen yang efektif membutuhkan keserbagunaan.

Gunakan Pemikiran yang Berbeda

Untuk membuat keputusan manajemen yang efektif, Anda harus mempertimbangkan perspektif yang berbeda. Misalnya, seorang manajer perlu memilih karyawan mana yang akan dipromosikan. Untuk membangun keahlian dalam bidang ini, bagilah kelompok besar menjadi enam tim yang lebih kecil. Bagikan topi berwarna berbeda: putih, hitam, kuning, merah, hijau dan biru. Jelaskan bahwa setiap topi mewakili jenis pengambilan keputusan yang berbeda: berdasarkan fakta, emosional, positif, negatif, kreatif atau mengendalikan. Ajukan tantangan, seperti yang mana dari enam karyawan yang berbeda untuk dipromosikan, dan biarkan peserta memilih salah satu dari orang-orang yang memenuhi syarat berdasarkan warna topinya sendiri. Peserta belajar bahwa situasi yang berbeda membutuhkan pemikiran yang berbeda, yang dapat menghasilkan keterampilan pengambilan keputusan yang lebih baik.