Cara Membuat Kebijakan Lembur

Daftar Isi:

Anonim

Cara Membuat Kebijakan Lembur. Memiliki kebijakan lembur sangat penting untuk kelancaran perusahaan. Banyak pekerja mungkin mengharapkan upah lembur ketika mereka tidak memenuhi syarat untuk itu, sementara yang lain mungkin memerlukan persetujuan untuk bekerja lembur. Menetapkan kebijakan yang jelas sejak awal akan membantu kedua belah pihak menghindari kesalahpahaman dan masalah.

Buat Kebijakan Lembur

Bedakan antara karyawan yang dikecualikan dan yang tidak dikecualikan. Karyawan yang tidak dibebaskan harus dibayar lembur, sedangkan karyawan yang tidak dibebaskan harus membayar. Contoh pekerja yang tidak akan menerima lembur termasuk eksekutif, profesional (dokter, pengacara), pekerja kantor dan administrasi, serta tenaga penjualan luar atau independen.

Tetapkan sejak dini tentang bagaimana dan kapan lembur dapat diterima. Jelaskan apakah itu sesuatu yang hanya diizinkan oleh manajer atau jika karyawan diizinkan membuat pilihan sendiri berdasarkan beban kerja dan waktu dalam setahun. Pastikan batasan dan aturan juga ada, sehingga tidak ada penyalahgunaan jam lembur.

Patuhi hukum dengan mempelajari hukum negara apa yang mengharuskan Anda lakukan sebagai majikan saat menangani lembur. Ini termasuk meninjau kebijakan saat ini tentang jumlah lembur yang diizinkan, berapa yang harus dibayar dan bagaimana menghitungnya berdasarkan tugas dan kontrak karyawan. Undang-undang ini berbeda dari satu negara ke negara lain.

Baca Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan yang Adil untuk mengetahui karyawan mana yang memenuhi syarat untuk menyatakan lembur dan mana yang dibebaskan dari peraturan tersebut (lihat Sumberdaya di bawah). Undang-undang juga menentukan berapa banyak Anda harus membayar untuk lembur (biasanya satu setengah kali dari tarif per jam normal), apa yang terjadi dengan jam lembur yang bekerja selama liburan atau akhir pekan dan siapa yang berhak untuk menyetujui lembur.

Buat kebijakan tertulis yang menjabarkan segala sesuatu yang berkaitan dengan lembur. Jadikan kebijakan itu inklusif, tetapi pertahankan sesingkat dan sesederhana mungkin. Usahakan untuk tidak memasukkan lebih dari dua pengecualian pada peraturan, dan pastikan semua karyawan menerima salinan dan didorong untuk membacanya.

Kiat

  • Anda tidak perlu dokumen khusus untuk membuat kebijakan lembur.Dengan hanya menyatakan secara tertulis bagaimana sistem bekerja dan memastikan semua karyawan mendapatkan salinan, Anda sudah dilindungi oleh hukum dari klaim palsu. Buat kebijakan yang mudah dibaca dan bebas dari ketentuan hukum yang mungkin disalahpahami oleh mereka yang tidak terbiasa dengan hukum dan peraturan.

Direkomendasikan