Memahami dan menjelaskan perbedaan antara komunikasi humanistik dan ilmiah adalah sebuah tantangan. Sementara yang pertama belum didefinisikan secara formal, yang kedua mencakup berbagai subkategori dan bahkan merupakan disiplin akademis sendiri. Namun, satu perbedaan utama membedakan keduanya.
Komunikasi Manusia
Komunikasi manusia dapat dikategorikan sebagai verbal atau non-verbal dan formal atau informal. Komunikasi verbal dicapai melalui ucapan dan karakter tertulis, sedangkan komunikasi non-verbal terdiri dari semua metode komunikasi lainnya, seperti gambar, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan gerak tubuh. Komunikasi formal terikat oleh peraturan dan sering dikaitkan dengan pengaturan profesional atau akademik dan sebagian besar interaksi bisnis. Sebaliknya, komunikasi informal umumnya terjadi dalam hubungan interpersonal yang intim, yaitu interaksi dengan teman dan anggota keluarga.
Psikologi Humanistik
Meskipun pengetahuan kita tentang komunikasi manusia sangat luas, istilah "komunikasi humanistik" belum secara formal didefinisikan. Istilah "humanistik" dapat merujuk pada perspektif psikologis, yang mendekati keberadaan manusia melalui eksplorasi nilai-nilai, tanggung jawab pribadi, spiritualitas, dan aktualisasi diri. Psikologi humanistik adalah kerangka teoretis dan pendekatan terapeutik yang berfokus pada keunikan orang dan kekuatan mereka atas nasib mereka sendiri.
Istilah "humanistik" juga dapat dengan mudah merujuk pada humaniora (mis., Psikologi, antropologi, sosiologi, sejarah, dan politik). Jadi "komunikasi humanistik" dapat berarti komunikasi di dalam atau tentang salah satu topik ini.
Komunikasi Ilmiah
Komunikasi ilmiah umumnya melibatkan media publik yang memberi tahu masyarakat umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan sains. Namun, komunikasi ilmiah juga merujuk pada interaksi antara ilmuwan dan ilmuwan yang berpraktik. Masyarakat umum memperoleh informasi ilmiah melalui film dokumenter, segmen berita televisi dan artikel surat kabar dan majalah, sementara komunitas ilmiah berinteraksi terutama melalui jurnal ilmiah, acara jejaring, lokakarya dan konferensi. Komunikasi ilmiah juga merupakan disiplin akademis dalam dirinya sendiri, karena tingginya permintaan untuk pelatihan profesional dari para ilmuwan yang ingin belajar bagaimana berkomunikasi dengan masyarakat umum tentang penelitian dan pengembangan ilmiah.
Perbedaan
Komunikasi humanistik belum didefinisikan secara formal. Namun, membandingkan psikologi humanistik dan komunikasi ilmiah memberi kita gambaran tentang perbedaan antara komunikasi humanistik dan ilmiah. Yang pertama sering dikaitkan dengan pertanyaan filsafat, eksistensialisme, fenomenologi dan emosi manusia, sedangkan yang terakhir mengambil ilmu sebagai fokus utamanya. Dengan demikian, keduanya hanya berkonsentrasi pada bidang pengetahuan, penelitian, dan teori yang berlawanan.