Manajer bisnis sering menggunakan rasio untuk menentukan kesehatan keuangan perusahaan mereka. Rasio net-utang terhadap modal membantu manajer menilai apakah perusahaan mereka memiliki tingkat utang yang sesuai.Ketika rasio menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah, itu mengingatkan manajer bisnis mereka perlu mengatur ulang sumber dana perusahaan.
Hutang Bersih
Sementara utang bruto mencakup semua utang yang harus dibayar perusahaan, utang bersih mengurangi kas perusahaan, setara kas, dan investasi jangka pendek dari total utang. Misalnya, jika perusahaan berhutang total $ 1,25 miliar dan memiliki saldo tunai $ 1 miliar, utang bersihnya adalah $ 250 juta. Perusahaan yang memiliki saldo kas besar sering lebih suka menggunakan hutang bersih daripada hutang bruto.
Modal
Anda dapat menemukan jumlah modal perusahaan dengan menambahkan utang bersih perusahaan ke ekuitas pemegang saham. Anda juga dapat menemukannya dengan mengurangi kas perusahaan, setara kas, dan investasi jangka pendek dari total asetnya. Anda dapat menggunakan hutang bruto dalam menghitung modal perusahaan dalam perhitungan lain, tetapi Anda harus konsisten menggunakan utang bersih jika Anda telah menggunakannya sekali dalam perhitungan yang sama.
Rasio Net-Debt-to-Capital
Untuk menentukan rasio net-utang-terhadap-modal, Anda membagi utang bersih perusahaan dengan modalnya. Misalnya, jika perusahaan memiliki utang bersih $ 69,7 juta dan ekuitas pemegang saham $ 226,4 juta, modalnya berjumlah $ 296,1 juta dan rasio neto utang-terhadap-modal adalah 23,5 persen. Ini berarti bahwa perusahaan menggunakan utang untuk mendapatkan 23,5 persen dari dananya. Karena sumber pendanaan lain adalah ekuitas pemegang saham, yang dapat berasal dari saham atau dana yang disuntikkan oleh pemilik perusahaan, itu juga berarti bahwa 76,5 persen dana perusahaan berasal dari pemegang saham atau pemiliknya.
Implikasi
Secara umum, semakin tinggi rasio hutang terhadap modal perusahaan, semakin tinggi pula risiko yang dihadapinya. Ini karena membawa hutang mengharuskan perusahaan untuk melakukan pembayaran berkala. Di sisi lain, pemilik atau pemegang saham perusahaan cenderung lebih fleksibel. Dengan demikian, perusahaan dengan rasio utang terhadap modal yang tinggi menghadapi tekanan tinggi untuk menciptakan pendapatan positif. Namun, rasio yang lebih rendah tidak selalu lebih baik karena berbagai industri berbeda dalam utang rata-rata yang dibawa oleh perusahaan.