Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah

Daftar Isi:

Anonim

Gaya kepemimpinan dapat bervariasi dari manajer ke manajer dan dari situasi ke situasi. Pada 1939, Kurt Lewin mengidentifikasi beberapa gaya kepemimpinan: otokratis, demokratis, dan laissez-faire. Secara umum, kategori tersebut masih berlaku untuk manajer di dunia bisnis saat ini.

Otokratis

Gaya kepemimpinan otokratis digunakan ketika karyawan tidak mampu melakukan pekerjaan sendiri dan membutuhkan dukungan dan bimbingan yang kuat untuk menyelesaikan tugas. Manajer otokratis akan membuat semua keputusan, mengarahkan bawahan, dan mengharapkan kepatuhan tanpa bertanya. Tidak ada inisiatif atau saran yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Gaya otoriter ini efektif ketika ada tenggat waktu yang ketat atau jika ada banyak orang yang terlibat dalam proyek. Pemimpin otokratis akan menetapkan standar dan memberi tahu karyawan apa yang perlu dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kapan harus selesai.

Partisipatif

Ketika karyawan melihat gambaran besar dan memahami bagian mereka dalam menyelesaikan suatu proyek, gaya kepemimpinan partisipatif bisa efektif. Menggunakan gaya kepemimpinan ini dapat memotivasi bagi karyawan, yang akan merasa bahwa pekerjaannya dihargai karena ia menyumbangkan bagian penting untuk seluruh tugas. Manajer akan mengoordinasikan kontribusi masing-masing kelompok, meminimalkan hambatan dan menangani masalah saat mereka muncul. Seorang pemimpin partisipatif akan membuat karyawan termotivasi dengan memastikan bawahan tahu bahwa pekerjaan mereka penting dan dia percaya mereka akan berhasil dengan melakukan pekerjaan yang baik secara tepat waktu. Gaya kepemimpinan partisipatif efektif ketika karyawan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dan membutuhkan dukungan dari manajer. Karyawan dapat memiliki hak dalam proses pengambilan keputusan.

Laissez-Faire

Gaya kepemimpinan laissez-faire yang bebas kendali bekerja dengan baik ketika bawahan mampu membuat keputusan dan menyelesaikan tugas sendiri. Bawahan memiliki kebebasan untuk membuat keputusan, menetapkan kebijakan, dan menggunakan metode sendiri tanpa masukan dari manajer. Gaya kepemimpinan ini efektif ketika karyawan memiliki tingkat keahlian yang tinggi untuk tugas tersebut dan sangat termotivasi untuk menyelesaikan proyek.

MBWA

MBWA, atau Management by Walking Around, adalah gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer yang ingin karyawan mereka menyelesaikan tugas sendiri, tetapi tersedia untuk menangani situasi yang menantang saat mereka datang. Dengan gaya kepemimpinan ini, manajer mendengarkan kekhawatiran dan saran karyawan dan bertindak sebagai pelatih atau penasihat.