Analisis Kesenjangan Keuangan

Daftar Isi:

Anonim

Analisis kesenjangan keuangan adalah alat yang dapat digunakan manajer untuk menentukan apakah ada perbedaan antara kinerja keuangan yang diinginkan dan kinerja keuangan aktual mereka. Ini bisa menjadi alat yang berharga untuk tidak hanya memahami kesenjangan dalam kinerja keuangan, tetapi untuk mengatasinya. Oleh karena itu, manajer harus memahami komponen analisis kesenjangan keuangan dan tujuannya.

Situasi Keuangan Saat Ini

Situasi saat ini adalah status quo untuk perusahaan. Ini mewakili realitas objektif yang dapat diukur dengan menggunakan data keuangan yang tersedia saat ini. Misalnya, jika sebuah perusahaan ingin melakukan analisis kesenjangan dari keuntungan, maka situasi saat ini akan didasarkan pada laba tahunan, triwulanan atau bulanan terbaru. Situasi saat ini berfungsi sebagai dasar untuk mengukur potensi pertumbuhan di masa depan.

Situasi Keuangan yang Diinginkan

Situasi keuangan yang diinginkan adalah tujuan perusahaan untuk kinerja keuangan. Itu harus didasarkan pada langkah-langkah yang sama dengan situasi saat ini; misalnya, jika situasi saat ini adalah ukuran pendapatan, maka situasi yang diinginkan juga harus didasarkan pada pendapatan. Ini memungkinkan situasi saat ini dan yang diinginkan menjadi kontras secara efektif.

Kesenjangan

Dalam analisis kesenjangan keuangan, kesenjangan diukur antara situasi keuangan saat ini dan situasi keuangan yang diinginkan. Kesenjangannya adalah, sederhananya, perbedaan antara keduanya. Misalnya, jika perusahaan memiliki penjualan saat ini $ 100.000 per tahun dan penjualan yang diinginkan $ 150.000 per tahun, maka ada kesenjangan $ 50.000. Ini berarti bahwa perusahaan harus meningkatkan penjualannya sebesar $ 50.000 setiap tahun untuk mencapai kinerja keuangan yang diinginkan.

Tujuan

Analisis kesenjangan keuangan memungkinkan perusahaan untuk melihat posisi perusahaan relatif terhadap kinerja yang diinginkan. Mengetahui apakah ada celah, dan jika demikian seberapa besar itu, dapat memungkinkan perusahaan untuk fokus pada celah itu untuk membawa kinerja keuangannya ke tingkat yang diinginkan. Misalnya, jika ada kesenjangan dalam penjualan, bisnis mungkin ingin berinvestasi lebih banyak dalam pemasaran atau mungkin perlu mengembangkan produk yang lebih inovatif.