Kebijakan sumber daya manusia menyediakan kerangka kerja yang dengannya karyawan diharapkan berperilaku di tempat kerja. Kebijakan ini adalah pernyataan tertulis dari standar dan tujuan perusahaan dan mencakup semua bidang pekerjaan, termasuk rekrutmen, kompensasi, pemutusan hubungan kerja, tunjangan, hubungan karyawan, dan cuti. Mereka berisi aturan tentang bagaimana karyawan harus melakukan pekerjaan mereka dan berinteraksi satu sama lain. Manajer, karyawan, dan departemen SDM semuanya memiliki peran dalam memastikan bahwa kebijakan SDM diterapkan secara efektif.
Tujuan
Kebijakan SDM memastikan bahwa perusahaan mematuhi undang-undang yang relevan, kontrak kerja dan perjanjian kerja bersama. Kebijakan ini mengurangi risiko tanggung jawab perusahaan atau tuntutan hukum karyawan. Kebijakan SDM membahas bidang-bidang yang penting bagi misi perusahaan, memastikan efisiensi operasional. Mereka mengklarifikasi harapan kinerja dan perilaku dan membantu menciptakan budaya tempat kerja yang diinginkan. Di sisi lain, kebijakan SDM melindungi karyawan dari tindakan sewenang-wenang dan diskriminatif oleh manajemen. Karyawan dapat merujuk pada manual kebijakan jika terjadi konflik atau ketidaksepakatan.
fitur
Kebijakan berisi pedoman umum untuk perilaku, yang biasanya diminta oleh karyawan untuk diketahui dalam bentuk tertulis. Mereka juga mendefinisikan konsekuensi jika aturan tidak diikuti, seperti berbagai bentuk tindakan disipliner, termasuk pemutusan hubungan kerja. Karena kebijakan mungkin tidak mencakup semua situasi, mereka harus memberikan fleksibilitas kepada manajemen untuk membuat keputusan berdasarkan keadaan individu. Organisasi mungkin memiliki serangkaian kebijakan SDM untuk berbagai kelompok karyawan. Manajemen senior memiliki wewenang untuk menyetujui kebijakan untuk implementasi.
Peran SDM
Departemen sumber daya manusia mengembangkan kebijakan dan mengkomunikasikannya kepada semua karyawan. Ini menyediakan semua formulir dan dokumen yang diperlukan untuk implementasi kebijakan. Departemen ini juga bertanggung jawab untuk meninjau, menambah, menghapus atau merevisi kebijakan untuk memastikan bahwa mereka tetap mengikuti peraturan atau kebutuhan perusahaan. Staf SDM membantu menginterpretasikan kebijakan, memastikan bahwa kebijakan itu diterapkan secara adil dan merata di seluruh organisasi. Anggota staf membantu para manajer dalam menerapkan kebijakan untuk situasi kerja seperti merekrut karyawan baru, melakukan penilaian kinerja atau mendisiplinkan bawahan.
Tanggung jawab karyawan
Karyawan bertanggung jawab untuk mengikuti norma perilaku yang ditetapkan. Kebijakan SDM sering menetapkan standar untuk jam kerja, kehadiran, perilaku di tempat kerja, dan kesehatan dan keselamatan. Kebijakan tentang rasa hormat, anti-pelecehan dan non-diskriminasi memberikan pedoman dalam menyelesaikan konflik di tempat kerja dan menangani pengaduan. Ini mempromosikan lingkungan kerja yang positif, meningkatkan hubungan kerja dan meningkatkan produktivitas. Kebijakan SDM membantu karyawan memahami lebih baik tunjangan, gaji, dan kondisi kerja mereka, sehingga mengurangi timbulnya keluhan.
Alat Manajemen
Kebijakan SDM berfungsi sebagai sumber daya untuk menghadapi berbagai situasi yang terjadi di tempat kerja. Mereka mendorong manajer untuk memperlakukan karyawan secara adil dan konsisten. Kebijakan tentang perekrutan, pemutusan hubungan kerja, evaluasi kinerja, dan tindakan disipliner memberi para manajer kerangka kerja untuk mengelola staf. Misalnya, manajer harus mengikuti prosedur untuk disiplin progresif ketika berhadapan dengan masalah kinerja atau perilaku. Namun, kebijakan sering bersifat umum, yang memungkinkan manajer untuk merespons sesuai tuntutan situasi tertentu.