Perilaku Karyawan yang Tidak Produktif

Daftar Isi:

Anonim

Produktivitas adalah pertimbangan penting untuk organisasi apa pun, terlepas dari ukurannya. Pengusaha dan anggota staf SDM mereka harus memastikan bahwa karyawannya produktif dan bahwa tindakan mereka berkontribusi pada hasil organisasi. Walaupun tidak mungkin bagi karyawan untuk menjadi produktif 100 persen dari waktu, organisasi harus mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan perilaku karyawan yang tidak produktif seperti ketidakhadiran, keterlambatan dan gangguan, yang mungkin disebabkan oleh apa pun dari percakapan pendingin air hingga penggunaan Internet yang tidak tepat atau media sosial.

Ketidakhadiran dan keterlambatan

Total biaya semua kategori ketidakhadiran utama - termasuk keterlambatan - rata-rata 36 persen dari gaji pokok, menurut sebuah penelitian tahun 2008 yang dilakukan oleh Kronos. Penelitian ini menggunakan kuesioner Mercer dan mensurvei 455 bisnis dari semua ukuran di semua industri besar. Bahkan sebagian kecil dari level itu akan mewakili biaya yang signifikan bagi organisasi mana pun. Perusahaan dapat memerangi perilaku tidak produktif ini melalui komunikasi dan kesadaran, tetapi yang paling penting dengan memastikan bahwa karyawan terlibat di tempat kerja dan mengenali nilai dari kontribusi yang mereka buat.

Duplikasi Upaya dan Pengerjaan Ulang

Waktu adalah uang; bagaimana karyawan menghabiskan waktu mereka, bahkan ketika tampaknya produktif, dapat mewakili pemborosan uang untuk organisasi jika upaya mereka duplikat atau kualitas output mereka buruk dan menghasilkan pengerjaan ulang. Untuk memerangi bentuk perilaku tidak produktif ini, organisasi harus memastikan bahwa mereka telah merancang pekerjaan dan deskripsi pekerjaan dengan cermat sehingga tugas yang dilakukan oleh individu tidak tumpang tindih. Selain itu, manajer harus dengan jelas mengomunikasikan harapan produksi dan kualitas. Ketika masalah diidentifikasi, para pemimpin harus menerapkan pelatihan dan pendidikan untuk membantu meningkatkan hasil.

Sosialisasi yang Tidak Perlu atau Tidak Pantas

Di masa lalu, pengawas dan manajer sering mengeluh tentang waktu yang dihabiskan di sekitar pendingin air. Karyawan saat ini dapat membuang-buang waktu dengan berbagai cara lain, terutama dengan menggunakan Internet dan berbagai alat terkait saat bekerja. Situs media sosial, blog, game online, dan sejumlah gangguan lain dapat membuat karyawan menjauh dari pekerjaan mereka dan menghasilkan kegiatan yang tidak produktif. Organisasi harus menetapkan pedoman yang jelas untuk karyawan, memantau hasil kinerja mereka dan segera mengatasi masalah sosialisasi yang tidak pantas.

Pengaturan Hapus Harapan

Manajer tidak boleh berasumsi bahwa karyawan tahu apa yang diharapkan dari mereka, bahkan ketika itu tampak jelas. Menetapkan harapan yang jelas dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan mengelola harapan. Bahkan sesuatu yang tampak sejelas pernyataan itu, "Saya harap Anda muncul untuk bekerja tepat waktu dan berada di meja depan, siap menyambut pelanggan, pukul 8:00 pagi," akan meletakkan fondasi bagi ekspektasi kinerja. Menetapkan harapan yang jelas juga melibatkan memberi tahu karyawan ketika mereka hilang, memenuhi atau melampaui harapan itu. Baik umpan balik positif dan konstruktif dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memerangi perilaku karyawan yang tidak produktif.