Tinjauan kinerja, atau evaluasi karyawan, mengukur kinerja pekerja. Tidak ada undang-undang yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan tinjauan pekerjaan, tetapi bisnis yang melakukannya mungkin memiliki pemahaman yang lebih baik tentang karyawan mereka. Informasi yang diperoleh dari tinjauan kinerja dapat digunakan untuk menentukan kenaikan gaji, rencana suksesi, dan strategi pengembangan karyawan.
Pertimbangan
Sebagian besar pengusaha membuat kebijakan dan prosedur yang akan membantu organisasi mereka, bahkan jika kebijakan tersebut tidak diharuskan oleh hukum. Keputusan untuk meminta evaluasi kinerja dapat muncul dari rasa etika, upaya untuk membantu meningkatkan laba, atau keinginan untuk mencegah tuntutan hukum atau situasi lain yang dapat berdampak negatif pada organisasi.
Memiliki sistem evaluasi kinerja yang ada dapat berfungsi sebagai keunggulan kompetitif dalam suatu organisasi karena evaluasi berkala terhadap pekerjaan karyawan dapat menentukan apakah itu mendukung tujuan organisasi. Pengusaha lebih mampu membuat keputusan promosi atau kompensasi dengan hasil dari ulasan.
Produktifitas
Karyawan merasa optimis jika mereka diakui dan diberi penghargaan untuk pekerjaan yang baik. Tinjauan karyawan membantu organisasi untuk mengidentifikasi orang-orang yang berkinerja baik dan mereka yang membutuhkan pengembangan. Ulasan dapat digunakan sebagai alat untuk menarik kandidat yang memenuhi syarat selama perekrutan.
Persamaan
Meskipun undang-undang federal tidak membahas ulasan karyawan, undang-undang lain yang memastikan bahwa semua karyawan diberi kesempatan kerja yang sama. Undang-undang menegaskan bahwa tindakan terhadap upah, disiplin, atau pemutusan hubungan kerja, diperlakukan dengan cara yang tidak diskriminatif. Tanpa dokumentasi yang konsisten tentang kemajuan atau perilaku karyawan, maka hampir tidak mungkin untuk bertahan melawan klaim diskriminasi karyawan.
Pertahanan Hukum
Karyawan tidak dapat mengajukan tuntutan hukum karena tidak dilakukan peninjauan karyawan, tetapi karyawan dapat menuntut masalah seperti pemutusan hubungan kerja dan upah yang melanggar hukum. Evaluasi karyawan adalah alat yang positif bagi pengusaha dan karyawan karena dapat membuktikan bahwa seorang karyawan diperlakukan dengan tidak adil dalam masalah upah, promosi atau pemutusan hubungan kerja, atau dapat membenarkan majikan dari klaim yang salah dari karyawan.
Dalam kasus Slattery v. Swiss Reinsurance America Corp, 3 Mei 2001, karyawan tersebut menuduh majikan melakukan pemutusan hubungan kerja yang diskriminatif. Majikan harus membuktikan pemutusan hubungan kerja itu sah dan tidak diskriminatif, dan ini ditunjukkan oleh ulasan kinerja yang terdokumentasi dengan baik. Dokumen menunjukkan bahwa kinerja karyawan telah menurun dari waktu ke waktu dan bahwa majikan telah mengambil langkah-langkah untuk membantu karyawan sebelum pemutusan hubungan kerja. Dalam situasi ini, peninjauan karyawan membantu pemberi kerja membenarkan pemutusan hubungan kerja.