Prinsip-prinsip akuntansi mengacu pada pedoman komprehensif yang diikuti saat menyiapkan laporan keuangan. Serangkaian prinsip umum harus digunakan untuk pelaporan keuangan semua perusahaan di suatu negara tertentu untuk memastikan konsistensi dan memungkinkan perbandingan dengan perusahaan lain. Penggunaan prinsip-prinsip dalam akuntansi mengarah pada transaksi yang menunjukkan substansi keuangan sebenarnya dari perusahaan. Beberapa prinsip akuntansi yang diterima secara umum adalah pertimbangan terdahulu, pengakuan pendapatan, kecocokan, konsistensi, dan objektivitas.
Perbandingan
Perusahaan yang menggunakan prinsip akuntansi dapat dengan mudah membandingkan pernyataan mereka dengan perusahaan lain di industri yang menggunakan prinsip yang sama. Ini karena mereka memiliki pedoman umum untuk persiapan pernyataan. Perbandingan itu penting karena mereka membantu perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka dengan orang lain dan memperbaiki kesalahan mereka. Perbandingan antar periode juga menunjukkan tren kinerja dari satu periode ke periode lainnya.
Kontrol
Dewan akuntansi yang menyusun prinsip akuntansi seperti Dewan Standar Akuntansi Keuangan dapat mengendalikan persiapan laporan keuangan. Pengendalian sangat penting karena mencegah akuntan yang tidak etis dari menyiapkan laporan yang tidak mencerminkan pandangan yang benar dan adil tentang kinerja keuangan perusahaan. Pernyataan yang salah dapat menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan kebangkrutan.
Kemudahan Audit
Perusahaan yang menggunakan prinsip akuntansi dapat dengan mudah diaudit karena auditor sudah memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip tersebut. Auditor menggunakan prinsip-prinsip ini untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip tersebut telah diikuti oleh surat tersebut. Audit penting bagi perusahaan karena mereka memungkinkan pemegang saham untuk memastikan bahwa sumber daya mereka digunakan untuk tujuan yang tepat. Audit dapat mendeteksi penipuan dan meningkatkan kredibilitas laporan keuangan.
Fleksibilitas
Prinsip akuntansi dapat digunakan dalam berbagai situasi. Misalnya, prinsip pencocokan menyatakan bahwa pendapatan dan biaya harus dicocokkan pada periode di mana mereka terjadi apakah uang tunai diterima atau tidak. Prinsip ini dapat digunakan dalam semua jenis bisnis apakah itu leasing atau perawatan kesehatan atau perbankan karena semua perusahaan mengeluarkan pengeluaran dan mendapatkan pendapatan. Dengan demikian prinsip akuntansi dapat digunakan untuk transaksi yang tidak terduga.