Masalah Kepemimpinan Organisasi

Daftar Isi:

Anonim

Para pemimpin memegang tanggung jawab untuk melatih, mengembangkan, dan memberikan arahan bagi sebuah tim. Kepemimpinan organisasi adalah orang atau orang yang didirikan untuk memerintah dan memiliki wewenang atas bisnis, pemerintah atau organisasi tertentu. Kepemimpinan atas organisasi menentukan nada budaya perusahaan, harapan perusahaan, dan visi perusahaan. Berbagai masalah kepemimpinan dapat muncul dalam kepemimpinan organisasi yang dapat menghambat efektivitas dan produktivitas organisasi. Mengidentifikasi dan mengatasi masalah organisasi adalah langkah pertama dalam menyelesaikan masalah dan menerapkan perubahan positif.

Kurang komunikasi

Komunikasi adalah pertukaran ide, pemikiran dan informasi melalui tindakan, kata-kata dan simbol. Organisasi menggunakan dua jenis komunikasi: komunikasi ke atas dan komunikasi ke bawah. Komunikasi ke atas adalah ketika bawahan mengirim pesan kepada mereka di atas mereka. Komunikasi ke bawah adalah mengirim pesan dari manajemen atas ke bawahan. Ketika komunikasi kurang dari kepemimpinan, bawahan dibiarkan tanpa arah dan tujuan dan kehilangan motivasi untuk melakukan tugas sehari-hari dengan baik. Kurangnya komunikasi dapat bermanifestasi dalam kurangnya kata-kata yang diucapkan atau tindakan dari kepemimpinan.

Ketidakmampuan untuk Memberikan Umpan Balik

Kepemimpinan organisasi yang tidak memberikan peluang bagi bawahan untuk memberikan umpan balik membatasi kemampuan mereka untuk menerapkan perubahan. Tanpa umpan balik, bawahan mungkin merasa terbatas, terbatas, dan tidak dihargai. Umpan balik memberikan suara kepada pengikut dalam suatu organisasi sehingga mereka merasa seperti mereka memainkan peran dalam keputusan yang dibuat dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Umpan balik memberi para pengikut tujuan dan investasi pribadi dalam organisasi. Menerapkan "kebijakan pintu terbuka" dapat membantu mendorong bawahan untuk berbagi keprihatinan, gagasan, dan keinginan mereka kepada kepemimpinan.

Gaya Kepemimpinan yang Tidak Efektif

Penggunaan gaya kepemimpinan yang salah dalam suatu organisasi dapat menghambat kesuksesan perusahaan. Misalnya, jika militer menggunakan gaya kepemimpinan demokratis di mana bawahan didorong untuk mempertanyakan arahan, perang tidak akan dimenangkan dan perintah akan memakan waktu terlalu lama untuk diikuti. Gaya kepemimpinan otoritas sesuai untuk kepemimpinan militer di mana perintah diberikan dan diikuti tanpa pertanyaan. Jika seorang manajer departemen pemasaran berusaha menggunakan gaya kepemimpinan otoritatif, itu akan menahan kreativitas dan bertentangan dengan tujuan departemen. Gaya kepemimpinan demokratis atau laissez faire yang lebih tepat akan memberdayakan pemikiran bebas, pemikiran konseptual, dan pemecahan masalah.